Konsep FINER untuk pengujian kelayakan sebuah masalah penelitian

Setiap bertemu mahasiswa yang berada di tahun tahun akhir, dimana sang mahasiswa sudah diharuskan untuk menulis karya akhir atau skripsi, maka  selalu saja yang jadi topik pembicaraan adalah " sulitnya mencari masalah penelitian.....? apa ya to..??? ndak kayak gitu deh rasanya....!!!.
Dulu..guru saya bilang...kenapa sdr pusing betul mencari masalah penelitian (sampai sekarang saya masih nggak sependapat dengan istilah masalah penelitian tersebut dan saya lebih seirng menggunalan istilah .." ide..yang akan ditulis), toh masalah itu sendiri ada disekitar saudara....????. Nah, hampir semua mahasiswa diberbagai strata selalu mengeluhkan..apa masalah penelitian nya..? apa ide nya..?. Padahal ide tersebut ada di sekitar pinggang, artinya ide penulisan tersebut ada disekitar kita sendiri, hanya saja kita tidak merasakan apa masalah yang ada disekitar kita yang akan ditulis itu, oleh sebab itu dibutuhkan sensitifitas yang tinggi untuk merasakan adanya masalah disekitar kita.
Didalam sebuah literatur yang penulis baca terlihat bahwa sebuah masalah atau kajian penelitian itu baru layak untuk dikatakan sebagai masalah jika telah memenuhi syarat. Widagdo sastro asmoro dalam bukunya mengatakan syarat tersebut adalah FINER, singkatan dari Feasibility, Interesting, Novel, Ethical dan Relevant.
  • Feasibility adalah kemampulaksanaan dari sebuah penelitian. Hal ini tidak bisa ditawar tawar lagi. Banyak kesenjangan yang terjadi (sering disebut dengan GAP) dan dapat dikembangkan menjadi masalah penelitian, namun kadang kadang tidak semuanya bisa dilaksanakan, penghalangnya antara lain ketidak cukupan subyek penelitian, ketidak tersediaan dana, sarana, keahlian dan waktu yang cukup. Namun pada dasarnya semua kendala ini dapat diatasi, antara lain dengan memodifikasi disain, besar sampel, jenis pemeriksaan, dll. Pada akhirnya pertimbangan praktislah yang menentukan apakah suatu masalah dapat dijawab dengan penelitian
  • Interesting, atau menarik. Penelitian adalah kegiatan yang sangat menyita pikiran, tenaga , waktu dan biaya, sehingga akhirnya akan menimbulkan berbagai kendala dalam pelaksanaan penelitian, baik kendala yang sudah diantisipasi atau masalah yang timbul belakangan, yang semuanya akan dapat mengancam keberhasilan pelaksanaan penelitian. Disisi lain, peneliti dituntut harus JUJUR dan TAAT AZAS atas seluruh tahapan pelaksanaan penelitian, karena itu, penelitian yang akan dilaksanakan tersebut haruslah menarik dan peneliti betul betul tertarik dengan masalah yang diangkatnya sebagai subyek penelitian, bila tidak, maka ia akan cepat menyerah bila dihadapkan dengan berbagai kendala, atau yang paling tidak terpuji ia akan tidak taat azas pada rencana penelitiannya sendiri
  • Novel, ada temuan baru. Kondisi ini sering disangkutkan dengan ORISINALITAS penelitian, yaitu penelitian yang benar benar baru dilaksanakan, sedangkan yang mengulangi penelitian terdahulu disebut dengan replikatif, yang oleh sebagian kalangan dianggaap sebagai pemborosan waktu, tenaga dan dana. Namun tidak semua penelitian itu harus baru, bisa saja dilakukan penelitian untuk menguji ke-konsistensian hasil terdahulu, atau untuk menguji jika dilakukan penerapan pada waktu yang berbeda, atau ingin membuktikan adanya kekurangan dari metode, pelaksanaan, analisa, atau kesimpulan dari penelitian terdahulu. setiap temuan dari penelitian yang dilakukan kalau direnung renungkan secara cerdas sebenarnya adalah sebuah novel
  • Ethical atau etis. Setiap penelitian yang dilakukan menggunakan subyek manusia harus tidak bertentangan dengan etika, kesulitan mungkin timbul karena sulit membuat definisi tentang etika ini dengan tegas, seseorang boleh saja mengatakan bahwa penelitiannya tidak melanggar etika dan seseorang lain boleh boleh saja mengatakan penelitian itu melanggar etika, untuk itu, setiap penelitian yang menggunakan subyek manusia harus mendapat persetujuan dari Komisi etika medis dari  rumah sakit atau fakultas kedokteran, berkemungkinan atas saran komite etik ini usulan penelitian akan mengalami perubahan atau ditolak sama sekali
  • Relevant. Relevansi merupakan hal utama yang harus difikirkan oleh peneliti sebelum melaksanakan sebuah penelitian, dengan memprediksi hasil penelitiannya tersebut apakah masih relevan dengan kemajuan ilmu, atau kebijakan kesehatan atau sebagai petunjuk bagi peneliti berikutnya. sebaiknya setelah peneliti menemukan ide penulisan maka peneliti lebih konsentrasi pada pertanyaan penelitian yang urgen saja, menjawab satu atau dua pertanyaan penelitian secara mendalam, jauh lebih berarti dari pada menjawab banyak pertanyaan namun dipermukaan saja, ingat, makin banyak pertanyaan dalam satu penelitian akan membuat ruwetnya menyelesaikan penelitian tersebut, terutama dalam perhitungan besar sampel, disain, interpretasi uji statistik, metode, disamping penambahan biaya, waktu dan tenaga, kondisi ini cenderung dialami oleh peneliti muda.
Dengan memahami FINER ini maka sebagian kesulitan dalam pelaksanaan penelitian akan dapat dilalui, hal ini juga dialami oleh penulis dulu, diawal awal mulai dikenalkan dengan pelaksanaan penelitian. Semoga bermanfaat.

Sumber : Dasar dasar Metodologi Penelitian Klinis, oleh Soedigdo Sastro Asmoro dan Sofyan Ismael.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar