Modul 3


FORMAT MODUL 3.

Deskripsi Mata Kuliah : PENILAIAN STATUS GIZI

Mata ajar/Kode/SKS
PENILAIAN STATUS GIZI (PSG)/GZ311/3 SKS
Program/Angkatan

Semester/tahu ajaran
Semester 3
Tempat
Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Padang
Nama Dosen

Pokok Bahasan
Memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Standar Kompetensi
  1.  Menerapkan prinsip etika dalam melaksanakan pelayanan 
  2. Ikut aktif dalam kegiatan profesi gizi. 
  3. Menerapkan pengetahuan dan ketrampilan baru dalam kegiatan pelayanan gizi. 
  4. Melakukan dokumentasi rencana asuhan gizi.  
  5. Melakukan dokumentasi kemajuan asuhan gizi yang telah dilakukan klien dan kelompok sasaran. 
  6. Melakukan komunikasi interpersonal. 
  7.  Menggunakan tekhnologi terbaru/tepat guna dalam komunikasi dan informasi. 
  8. Melakukan penapisan gizi/nutritional screening pada klien/pasien secara individu. 
  9. Menentukan status gizi secara antropometri. 
  10. Menentukan status gizi dengan konsumsi makanan. 
  11. Menentukan status gizi dengan cara data biokimia. 
  12. Menentukan status gizi menggunakan data klinis. 
  13. Melakukan pengkajian gizi klien/pasien tanpa komplikasi (dengan kondisi kesehatan umum, mislanya hipertensi, jantung dan obesitas). 
  14. Melakukan pengkajian giziklien/pasien tanpa komplikasi (dengan kondisi kesehatan komplek, misalnya gagal ginjal, trauma, kanker, dll) dibawah pengawasan. 
  15.  Menetapkan diagnosa gizi pasien dengan kondisi kesehatan umum, misalnya hipertensi, jantung, dll. 
  16. Melakukan monitoring dan evaluasi asupan gizi/makanan pasien. 
  17. Melakukan konferensi tim kesehatan untuk mendiskusikan terapi dan rencana pemulangan. 
  18.  Melakukan penapisan gizi/ nutritional screening pada kelompok masyarakat. 
  19. Melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat.
Kompetensi Dasar
Modul 3:
Memahami pengertian pertumbuhan dan perkembangan (teori 2 tm)
Indikator
1)      Memahami konsep dasar pertumbuhan
2)      Memahami konsep dasar perkembangan
Metode
  1. Ceramah
  2. Tanya jawa 
  3.  Penugasan
Media
Komputer, LCD, proyektor

Kegiatan Pembelajaran termasuk evaluasi

Waktu
Kegiatan Dosen
Kegiatan Mahasiswa
1.      Pendahuluan
Selama 5-10 menit
Menjelaskan tujuan, pokok bahasan, tujuan dan manfaat pembelajaran  hari ini
Mendengarkan
Bertanya
Diskusi
2.      PBM (80-90 menit)

  1. Memahami konsep dasar pertumbuhan. 
  2. Memahami konsep dasar perkembangan
Mendengarkan
Bertanya
Diskusi
3.      Penutup 5-10 menit
Memberikan kesimpulan pembelajaran hari ini
Mendengarkan
Bertanya
Diskusi

Kegiatan Belajar materi belajar






Tugas
·         Mahasiswa mencari bahan lain yang berhubungan dengan PBM

Senarai


Soal Ujian


Kunci Jawaban


Daftar Pustaka



Modul 2

FORMAT MODUL 2.

Deskripsi Mata Kuliah : PENILAIAN STATUS GIZI

Mata ajar/Kode/SKS
PENILAIAN STATUS GIZI (PSG)/GZ311/3 SKS
Program/Angkatan

Semester/tahu ajaran
Semester 3
Tempat
Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Padang
Nama Dosen

Pokok Bahasan
Memahami metode penilaian status gizi
Standar Kompetensi
  1.  Menerapkan prinsip etika dalam melaksanakan pelayanan
  2.  Ikut aktif dalam kegiatan profesi gizi
  3.  Menerapkan pengetahuan dan ketrampilan baru dalam kegiatan pelayanan gizi
  4.  Melakukan dokumentasi rencana asuhan gizi
  5.  Melakukan dokumentasi kemajuan asuhan gizi yang telah dilakukan klien dan kelompok sasaran
  6.  Melakukan komunikasi interpersonal 
  7.  Menggunakan tekhnologi terbaru/tepat guna dalam komunikasi dan informasi
  8. Melakukan penapisan gizi/nutritional screening pada klien/pasien secara individu
  9.  Menentukan status gizi secara antropometri
  10. Menentukan status gizi dengan konsumsi makanan.
  11. Menentukan status gizi dengan cara data biokimia
  12.  Menentukan status gizi menggunakan data klinis
  13.   Melakukan pengkajian gizi klien/pasien tanpa komplikasi (dengan kondisi kesehatan umum, mislanya hipertensi, jantung dan obesitas)
  14.   Melakukan pengkajian giziklien/pasien tanpa komplikasi (dengan kondisi kesehatan komplek, misalnya gagal ginjal, trauma, kanker, dll) dibawah pengawasan
  15.  Menetapkan diagnosa gizi pasien dengan kondisi kesehatan umum, misalnya hipertensi, jantung, dll
  16.  Melakukan monitoring dan evaluasi asupan gizi/makanan pasien
  17.  Melakukan konferensi tim kesehatan untuk mendiskusikan terapi dan rencana pemulangan 
  18.  Melakukan penapisan gizi/ nutritional screening pada kelompok masyarakat
  19.  Melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat.
Kompetensi Dasar
Modul 2:
Memahami metode penilaian status gizi (teori)
Indikator
1)      Memahami metode penilaian status gizi secara langsung
2)      Memahami metode penilaian status gizi secara tidak langsung
Metode
  1. Ceramah
  2. Tanya jawab
  3. Penugasan
Media
Komputer, LCD, proyektor

Kegiatan Pembelajaran termasuk evaluasi

Waktu
Kegiatan Dosen
Kegiatan Mahasiswa
1.      Pendahuluan
Selama 5-10 menit
Menjelaskan tujuan, pokok bahasan, tujuan dan manfaat pembelajaran  hari ini
Mendengarkan
Bertanya
Diskusi
2.      PBM (80-90 menit)

  1. Memahami metode penilaian status gizi secara langsung
  2. Memahami metode penilaian status gizi secara tidak langsung
Mendengarkan
Bertanya
Diskusi
3.      Penutup 5-10 menit
Memberikan kesimpulan pembelajaran hari ini
Mendengarkan
Bertanya
Diskusi

Kegiatan Belajar materi : pemantauan status gizi langsung


PENILAIAN STATUS GIZI SECARA LANGSUNG

Penilaian status gizi yang selam ini dilakukan dalam dunia gizi dapat dilakukan dengan 2 cara, pertama dilakukan secara langsung dan kedua secara tidak langsung.

Penilaian status gizi secara langsung.

Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu: antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik.

Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (superficial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.

Blokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot. Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi, Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

Biofisik

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes), Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.


Kegiatan Belajar materi belajar 1

PENILAIAN STATUS GIZI SECARA TIDAK LANGSUNG

Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu: survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi. Pengertian dan penggunaan metode ini akan diuraikan sebagai berikut:

Survei Konsumsi Makanan

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak lang¬sung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang kon¬sumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.


Statistik Vital

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberpa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi. Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.

Faktor Ekologi

Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain. Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi (Schrimshaw, 1964). Secara ringkas, penilani status gizi
Kegiatan Belajar materi belajar 1
FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM MEMILIH METODE PENILAIAN STATUS GIZI

Hal mendasar yang perlu diingat bahwa setiap metode penilaian status gizi punyai kelebihan dan kelemaban masing-masing. Dengan menyadari kelebihan kelemahan tiap-tiap metode, maka dalam menentukan diagnosis suatu penyakit digunakan beberapa jenis metode. Penggunaan satu metode akan memberikan baran yang kurang komprehensif tentang suatu keadaan.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih dan mengunakan metode adalah sebagai berikut.

Tujuan
Tujuan pengukuran sangat perhi diperhatikan dalam memilih metode, seperti ingin melihat fisik seseorang, maka metode yang digunakan adalah antropome Apabila ingin melihat status vitamin dan mineral dalam tubuh sebaiknya gunakan metode biokimia.

Unit Sampel yang Akan Diukur
Berbagai jenis unit sampel yang akan diukur sangat mempengamhi metode penilaian status gizi. Jenis unit sampel yang akan diukur meliputi individi rumah tangga/keluarga dan kelompok rawan gizi. Apabila unit sampel yang diukur adalah kelompok atau masyarakat yang rawan gizi secara keseluruhan sebaiknya menggunakan metode antropometri, karena metode ini murah dan dari segi ilmiah bisa dipertanggungjawabkan.

Jenis Informasi Yang Dibutuhkan
Pemilihan metode penilaian status gizi sangat tergantung pula dari jenis info yang diberikan. Jenis informasi itu antara lain: asupan makanan berat dan badan, tingkat hemoglobin dan situasi sosial ekonomi. Apabila menginginkan informasi tentang asupan makanan, maka metode yang digunakan adalah survei konsumsi. Dilain pihak apabila ingin mengetahui tingkat hemoglobin maka metode yamg gunakan adalah biokimia. Membutuhkan informasi tentang keadaan fisik seperti 1 badan dan tinggi badan, sebaiknya menggunakan metode antropometri. Begitu apabila membutuhkan informasi tentang situasi sosial ekonomi sebaiknya gunakan pengukuran faktor ekologi.

Tingkat Reliabilitas Dan Akurasi yang Dibutuhkan
Masing-masing metode penilaian status gizi mempunyai tingkat reliabilitas dan rasi yang berbeda-beda. Contoh penggunaan metode Idinis dalam menilai tinkat pembesaran kelenjar gondok adalah sangat subjektif sekali. Penilaian ini tenaga medis dan paramedis yang sangat terlatih dan mempunyai pengalaman yang cukup dalam bidang ini. Berbeda dengan penilaian secara biokimia yang mempunyai reliabilitas dan akurasi yang sangat tinggi, Oleh karena itu apabila ada biaya, tenaga dan sarana-sarana lain yang mendukung, maka penilaian status gizi dengan biokimia sangat dianjurkan.

Tersedianya Fasilitas dan Peralatan
Berbagai jenis fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi. Fasilitas tersebut ada yang mudah didapat dan ada pula yang sangat sulit diperoleh. Pada umumnya fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan dalam penilaian status gizi secara antropometri relatif lebih mudah didapat dibanding dengan peralatan penentuan status gizi dengan biokimia.
Pengadaan jenis fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan, ada yang diimport dari luar negeri dan ada yang didapat dari dalam negeri. Umumnya peralatan yang diimport lebih mahal dibandingkan dengan yang produksi dalam negeri.

Tenaga
Ketersediaan tenaga, baik jumlah maupun mutunya sangat mempengaruhi peng-gunaan metode penilaian status gizi. Jenis tenaga yang digunakan dalam pengumpulan data status gizi antara lain: ahli gizi, dokter, ahli kimia, dan tenaga lain.
Penilaian status gizi secara biokimia memerlukan tenaga ahli kimia atau analis kimia, karena menyangkut berbagai jenis bahan dan reaksi kimia yang hams dikuasai. Berbeda dengan penilaian status gizi secara antropometri, tidak memerlukan tenaga ahli, tetapi tenaga tersebut cukup dilatih beberapa hari saja sudah dapat menjalankan tugasnya. Kader gizi di Posyandu adalah tenaga gizi yang tidak ahli, tetapi dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, walaupun disana-sini masih ada kekurangannya. Tugas utama kader gizi adalah melakukan pengukuran antropometri, seperti tinggi badan dan berat badan serta umur anak. Setelah mendapatkan data, mereka dapat memasukkan pada KMS dan langsung dapat menginterpretasi data tersebut
Penilaian status gizi secara klinis, membutuhkan tenaga medis (dokter). Tenaga kesehatan lain selain dokter, tidak dapat diandalkan, mengingat tanda-tanda klinis tidak spesifik untuk keadaan tertentu. Stomatitis angular, sering tidak benar di-interpretasikan sebagai kekurangan riboflavin. Keadaan ini di India diakibatkan dari kebanyakan mengunyah daun sirih atau buah pinang yang banyak mengandung kapur, yang dapat menyebabkan iritasi pada bibir.

Waktu
Ketersediaan waktu dalam pengukuran status gizi sangat mempenganihi metode yang akan digunakan. Waktu yang ada bisa dalam mingguan, bulanan dan tahunan. Apa¬bila kita ingin menilai status gizi di suatu raasyarakat dan waktu yang tersedia relatif singkat, sebaiknya dengan menggunakan metode antropometri. Sangat mustahil kita menggunakan metode biokimia apabila waktu yang tersedia sangat singkat, apalagi tidak ditunjang dengan tenaga, biaya dan peralatan yang memadai.

Dana
Masalah dana sangat mempengaruhi jenis metode yang akan digunakan untuk menilai status gizi. Umumnya penggunaan metode biokimia relatif mahal dibanding dengan raetode lainnya. Penggunaan metode disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penilaian status gizi.
Jadi, pemilihan metode penilaian status gizi hams selalu mempertimbangkan faktor tersebut di atas. Faktor-faktor itu tidak bisa berdiri sendiri, tetapi selalu saling mengait. Oleh karena itu, untuk menentukan metode penilaian status gizi, harus memperhatikan secara keseluruhan dan mencennati kelebihan dan kekurangan tiap-tiap metode itu.





RINGKASAN
·         Ada beberapa istilah yang perlu diketahui sebelum mempelajari lebih lanjut tentang status gizi. Istilah tersebut yaitu: gizi, keadaan gizi, malnutrisi, status gizi, dan KEP. Pengertian istilah tersebut sangat berkaitan satu dengan yang lainnya.
Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan atau perwujudan dari nutri-ture dalam bentuk variabel tertentu. Contohnya gondok endemik merupakan keadaan seimbang tidaknya asupan dan pengeluaran yodium dalam tubuh.
Malnutrisi adalah keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif maupun absolut salah satu atau lebih zat gizi. Bentuk malnutrisi ada 4 yaitu: gizi kurang (under nutrition), kekurangan zat gizi tertentu (spesific defisiency), gizi lebih (over nutrition), dan disproporsi zat gizi (imbalance).
Pada dasarnya penilaian status gizi dapat dibagi dua yaitu secara langsung dan tidak langsung. Penilaian secara langsung meliputi: antropometri, biokimia, klinis dan biofisik. Penilaian secara tidak langsung meliputi: survei konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi. Penilaian status gizi tersebut mempunyai ke-unggulan dan kelemahan.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode penilaian sta¬tus gizi adalah tujuan, unit sampel yang diukur, jenis informasi yang dibutuhkan, tingkat reliabilitas dan akurasi yang dibutuhkan, tersedianya fasilitas dan peralatan, ketenagaan dan dana.
Hal-hal tersebut di atas tidak berdiri sendiri, tetapi selalu terkait antara faktor yang satu dengan yang lainnya. Dalam pemilihan metode penilaian status gizi harus mem¬perhatikan secara keseluruhan dan mencennati keunggulan dan kelemahan metode tersebut


Tugas
·         Mahasiswa mencari bahan lain yang berhubungan dengan PBM

Senarai


Soal Ujian


Kunci Jawaban


Daftar Pustaka



Modul 1


FORMAT MODUL 1

Deskripsi Mata Kuliah : PENILAIAN STATUS GIZI

Mata ajar/Kode/SKS
PENILAIAN STATUS GIZI (PSG)/GZ311/3 SKS
Program/Angkatan

Semester/tahu ajaran
Semester 3, Theori 1
Tempat
Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Padang
Nama Dosen
DR.FAUZI ‘ARASJ, SKM, MKes
Pokok Bahasan
Memahami konsep timbulnya permasalahan gizi
Standar Kompetensi
1)            Menerapkan prinsip etika dalam melaksanakan pelayanan
2)            Ikut aktif dalam kegiatan profesi gizi
3)            Menerapkan pengetahuan dan ketrampilan baru dalam kegiatan pelayanan gizi
4)            Melakukan dokumentasi rencana asuhan gizi
5)            Melakukan dokumentasi kemajuan asuhan gizi yang telah dilakukan klien dan kelompok sasaran
6)            Melakukan komunikasi interpersonal
7)            Menggunakan tekhnologi terbaru/tepat guna dalam komunikasi dan informasi
8)            Melakukan penapisan gizi/nutritional screening pada klien/pasien secara individu
9)            Menentukan status gizi secara antropometri
10)        Menentukan status gizi dengan konsumsi makanan
11)        Menentukan status gizi dengan cara data biokimia
12)        Menentukan status gizi menggunakan data klinis
13)        Melakukan pengkajian gizi klien/pasien tanpa komplikasi (dengan kondisi kesehatan umum, mislanya hipertensi, jantung dan obesitas)
14)        Melakukan pengkajian giziklien/pasien tanpa komplikasi (dengan kondisi kesehatan komplek, misalnya gagal ginjal, trauma, kanker, dll) dibawah pengawasan
15)        Menetapkan diagnosa gizi pasien dengan kondisi kesehatan umum, misalnya hipertensi, jantung, dll
16)        Melakukan monitoring dan evaluasi asupan gizi/makanan pasien
17)        Melakukan konferensi tim kesehatan untuk mendiskusikan terapi dan rencana pemulangan
18)        Melakukan penapisan gizi/ nutritional screening pada kelompok masyarakat
19)        Melakukan penilaian status gizi pada kelompok masyarakat.
Kompetensi Dasar
Modul 1:
Memahami konsep timbulnya permasalahan gizi (teori)
Indikator
1)      Memahami pengertian Host, agent, environtment
2)      Memahami riwayat alamiah penyakit
Metode
  •   Ceramah
  • Tanya Jawab
  • Penugasan
Media
Komputer, LCD, proyektor

Kegiatan Pembelajaran termasuk evaluasi

Waktu
Kegiatan Dosen
Kegiatan Mahasiswa
1.      Pendahuluan
Selama 5-10 menit
Menjelaskan tujuan, pokok bahasan, tujuan dan manfaat pembelajaran  hari ini
Mendengarkan
Bertanya
Diskusi
2.      PBM (80-90 menit)

  •  Memahami pengertian Host, agent, environtment 
  •  Memahami riwayat alamiah penyakit
Mendengarkan
Bertanya
Diskusi
3.      Penutup 5-10 menit
Memberikan kesimpulan pembelajaran hari ini
Mendengarkan
Bertanya
Diskusi

Kegiatan Belajar 1à materi belajar 1

belum ada





Tugas
·         Mahasiswa mencari bahan lain yang berhubungan dengan PBM

Senarai


Soal Ujian


Kunci Jawaban


Daftar Pustaka